“Kau boleh tidak mencintaiku, tapi jangan kau benci juga budaya leluhurmu. Itu sama artinya kau tidak mengakui ibu kandungmu sendiri, Sandur sudah menempati separuh hatiku, selebihnya kaulah yang menempatinya,”
Identitas Buku
Judul
: Eutanasia Karya
Penulis
: Linda Tria Sumarno
Penerbit:
Pataba Press, 2017
Halaman
: 180 Halaman
Review Buku Eutanasia Karya Linda Tria Sumarno
Secara pribadi aku suka kumpulan cerpen tentang kemanusian, ketidakadilan, gender hingga persoalan hidup sehari-hari. Selain mencerminkan kehidupan saat ini, cerpen dengan tema seperti itu rasanya masih kurang di bahas.Nah, tema-tema cerpen tersebut ternyata ku temukan
dalam satu buku yang berjudul Eutanasia karya Linda Tria Sumarno ini.
Alur
Sebagaimana judulnya, Eutanasia sebuah kumpulan cerpen
yang menyentuh hati. Cerpen ini bercerita tentang berbagai point of view kehidupan
para tokoh. Mulai dari seorang guru yang berjuang membela sosok anak kecil yang
dilecehkan oleh kakak kelasnya. Namun sayangnya, perjuangan itu sia-sia
lantaran keluarga maupun masyarakat sekitar menganggap anak perempuan sebagai
aib.
Nggak cuma itu, kompleksnya strata sosial masyarakat
di mana pelaku sebagai anak Kepala Desa yang punya kuasa untuk memanipulasi
cerita-cerita yang lebih dipercaya masyarakat. Terlebih, orang tuanya korban
yang enggan percaya pada anaknya sendiri.
Kisah-kisah terus berlanjut tentang perjuangan seorang ibu yang terpaksa merantau lalu meninggalkan anaknya bersama orang tuanya di kampung. Tapi sayangnya, pekerjaan yang dilakukan di kota perantauan tampaknya dipandang sebelah mata.
Bahkan cenderung dicap “haram” – Kehidupannya untuk kembali ke kampung halaman semakin sulit ketika warga kampung mengetahui pekerjaannya di kota bahkan beberapa diantaranya menyewa jasanya.Berlatar di daerah Tuban yang cenderung islami tentu
dirinya tak di terima oleh kedua orang tuanya. Ia hanya dipandang sebagai aib
keluarga. Mau tak mau ia harus menahan rindu untuk bertemu dengan sang anak.
Kumpulan cerpen ini mengangkat berbagai kehidupan yang nyaris lekat bersama kita. Persoalan kemiskinan, jurnalis yang membela kematian hingga berakhir naas, agama, persoalan anak-ibu hingga perihal sosial lainnya.
Rasanya
koleksi bukumu nggak lengkap kalau nggak baca buku ini. Cocok buat kamu yang
baru mulai membangun kebiasaan membaca buku.
Yuk lebih rajin lagi membaca!
Komentar
Posting Komentar