Ketika
menjalani kehidupan tentu nggak lepas dari interaksi antar sesame, baik dengan
keluarga, sahabat, rekan kerja, dan lingkungan sosial secara umumnya.
Nah,
saat interaksi itu terbentuk tentu saja ada berbagai peristiwa dan kritikan hal
yang nggak bisa dihindari.
Walau
kritikan nggak bisa dihindari namun cara kamu menanggapinya bisa menentukan
apakah itu jadi pelajaran atau malah bikin stress.
Lantas
apa yang bisa dilakukan ketika dihujani kritikan oleh orang lain? Nggak perlu
khawatir, saat dikritik kamu bisa menghadapinya dengan tenang. Gimana caranya?
Yuk simak dibawah ini!
Cara Menghadapi Kritikan dengan Tenang dan Bijak
![]() |
Freepik.com/artursafronovvvv |
1. Jangan Langsung Emosi, Tarik Napas Dulu
Umumnya
saat dikritik respon pertama yang muncul biasanya perasaan tersinggung bahkan
marah-marah. Wajar kok, karena otak kita dirancang punya mekanisme pertahanan
diri.
Namun,
sebelum bereaksi, coba deh Tarik napas dalam-dalam lalu berik waktu untuk diri sendiri
beberapa detik supaya bisa berpikir jernih.
Dengan
begitu, kamu bisa menghindari respon yang impulsif dan bisa lebih objektif
dalam menyikapi kritik tersebut.
2. Dengarkan dengan Sungguh-sungguh
Kritikan itu
nggak selalu berkonotasi negatif. Ada juga lho kritikan yang
sebenarnya membangun. Tak jarang pula bertujuan untuk membuat kamu lebih
baik.
Jadi,
coba dengerin dulu dengan baik tanpa memotong pembicaraan. Fokus pada
isi kritiknya, bukan siapa yang mengatakannya.
Kalau
kamu langsung defensif, kamu bisa kehilangan peluang untuk belajar sesuatu yang
berharga.
3. Pisahkan Antara Kritik yang Membangun dan yang Menjatuhkan
Meski
begitu, nggak semua kritik datang dengan niat baik. Ada kritik yang memang
disampaikan untuk membantu, tapi ada juga yang cuma sekadar menjatuhkan.
Jadi,
kamu perlu pandai-pandai menilai sebuah kritikan. Coba evaluasi dulu:
- Kalau kritik itu disertai saran
yang masuk akal, berarti bisa dipertimbangkan.
- Kalau kritiknya hanya berupa
celaan tanpa solusi, lebih baik diabaikan.
Kalau
kamu paham perbedaan kedua kritikan ini bisa membantu untuk lebih bijak
menerima masukan.
4. Jangan Langsung Membela Diri, Coba Pahami Maksudnya
Kesalahan
yang sering dilakukan ketika ada kritikan dari orang lain, kita langsung
membela diri tanpa memahami maksud sebenarnya.
Padahal,
ada kemungkinan kritik itu benar adanya yang bisa membantu kamu
berkembang. Coba tanyakan pada diri sendiri:
- Apakah ada benarnya kritik ini?
- Apa yang
bisa aku pelajari dari kritik ini?
- Bagaimana aku bisa
memperbaiki diri dari kritik ini?
Dengan
begitu, kamu bisa lebih bijak dalam merespons tanpa merasa diserang secara
pribadi.
Baca juga: Sering Merasa Bersalah? Ini 7 Cara Sederhana untuk Memaafkan Diri Sendiri
5. Minta Penjelasan Kalau Masih Bingung
Kalau
kritik yang kamu terima terasa kurang jelas, jangan ragu untuk bertanya lebih
lanjut. Contohnya:
- "Maksud kamu bagaimana, ya?
Bisa dijelaskan lebih detail?"
- "Menurut kamu, bagian mana
yang perlu saya perbaiki?"
Dengan
bertanya, kamu bisa lebih memahami sudut pandang orang lain dan mungkin malah
mendapatkan insight baru yang sebelumnya nggak kamu sadari.
6. Ucapkan Terima Kasih dan Tetap Tenang
Mengucapkan
terima kasih kepada orang yang memberikan kritik (terutama jika kritiknya
membangun) menunjukkan bahwa kamu orang yang dewasa dan terbuka untuk belajar.
Misalnya:
- "Terima kasih atas
masukannya, aku akan coba mempertimbangkannya."
- "Aku menghargai pendapatmu,
nanti aku akan evaluasi lebih lanjut."
Dengan
sikap yang tenang dan terbuka seperti ini, orang lain juga akan lebih respek
terhadapmu.
7. Jangan Biarkan Kritik Menghancurkan Kepercayaan Dirimu
Menerima
kritik itu penting, tapi bukan berarti kamu harus langsung merasa. Ingat,
kritik jadi bagian dari proses belajar dan berkembang.
Kalau
kritiknya benar, jadikan itu sebagai bahan perbaikan. Kalau kritiknya nggak
berdasar, jangan terlalu dipikirkan.
Yang
penting adalah tetap percaya diri dan terus berusaha menjadi lebih baik.
8. Evaluasi Diri dan Ambil Hikmahnya
Setelah
menerima kritik, luangkan waktu untuk mengevaluasi diri sendiri. Apakah ada
poin yang bisa diperbaiki? Jika ya, buat rencana untuk meningkatkannya.
Jangan
anggap kritik sebagai serangan, tapi lihat sebagai kesempatan untuk bertumbuh.
Contoh:
- Kalau ada yang mengkritik hasil
kerja kamu, coba cek lagi apakah ada yang bisa ditingkatkan.
- Kalau ada yang mengkritik
sikapmu, coba refleksikan apakah memang ada hal yang perlu diperbaiki.
Semakin
sering kamu melatih diri untuk mengevaluasi dengan jujur, semakin mudah juga
untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
9. Jika Kritik Tidak Berdasar, Jangan Ragu untuk Mengabaikannya
Nggak
semua kritik harus ditanggapi. Ada kritik yang memang hanya berasal dari
orang-orang yang iri, tidak suka, atau sekadar ingin menjatuhkan.
Kalau
kamu merasa kritik yang diterima nggak adil/berdasar, kamu punya hak untuk
mengabaikannya.
Fokus
saja pada hal-hal yang lebih penting dan jangan biarkan hal negatif mengganggu
pikiranmu.
Seperti
kata pepatah, "Anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu." Selama
kamu tahu tujuanmu dan terus berkembang, nggak semua kritik perlu kamu masukkan
ke hati.
***
Menghadapi
kritik dengan bijak itu butuh latihan dan kesabaran. Intinya, jangan langsung
tersulut emosi, dengarkan dengan baik, dan ambil sisi positifnya.
Kritik
yang baik bisa jadi alat untuk berkembang, sementara kritik yang nggak
membangun cukup didengar lalu ditinggalkan.
Yang
terpenting adalah tetap percaya diri, terus belajar, dan nggak mudah goyah
hanya karena komentar negatif dari orang lain.
Manfaat Kritikan yang Membangun
![]() |
Freepik.com/marymarkevich |
Kritikan
sering dianggap sebagai sesuatu yang negatif, padahal kalau disikapi dengan
bijak, kritik justru bisa membawa banyak manfaat. Apa saja? Yuk simak di bawah
ini!
1. Membantu Meningkatkan Diri
Kritik
yang membangun bisa jadi cermin untuk melihat kekurangan yang mungkin selama
ini nggak kamu sadari.
Dari
kritik, kamu bisa tahu bagian mana yang perlu diperbaiki sekaligus bagaimana
cara berkembang lebih baik.
Misalnya,
kalau atasan mengkritik hasil kerjamu kurang rapi, kamu jadi tahu bahwa kamu
perlu lebih teliti lagi kedepannya.
2. Melatih Kesabaran dan Kedewasaan
Menerima
kritik dengan baik bukan hal yang mudah, tapi kalau kamu berhasil melakukannya,
itu tanda kedewasaan.
Kritikan
bisa jadi latihan buat kamu dalam mengelola emosi, tetap tenang, dan tidak
mudah tersulut amarah.
3. Menjadi Lebih Tangguh dan Percaya Diri
Bukan
semua kritik harus diterima mentah-mentah. Kadang ada kritik yang tidak
berdasar atau justru bermaksud menjatuhkan.
Dengan
terbiasa menghadapi kritik, kamu jadi lebih kuat mentalnya dan tidak mudah
terpengaruh oleh komentar negatif orang lain.
4. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi
Kritik
bisa membuka sudut pandang baru yang mungkin sebelumnya nggak terpikirkan.
Dari
sana, kamu bisa menemukan cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah bahkan
menciptakan sesuatu yang lebih baik.
Contohnya
kamu profesinya desainer grafis yang mendapat kritik bahwa desainmu
terlalu monoton bisa mencoba gaya baru yang lebih kreatif dan segar.
5. Adanya Kepedulian pada Dirimu
Kalau
seseorang mengkritikmu dengan niat baik, itu artinya mereka peduli dengan
perkembanganmu.
Orang
yang tidak peduli mungkin justru memilih diam. Jadi, kritik bisa jadi tanda
bahwa ada orang yang ingin kamu berkembang lebih baik.
Contohnya,
sahabat mengkritik kebiasaan burukmu yang sering telat. Itu artinya dia
peduli dan ingin kamu menjadi pribadi yang lebih disiplin.
Baca juga: Jangan Menikah Sebelum Baca Ini! Begini 3 Tipsnya
6. Membantu Meningkatkan Kualitas Kerja
Di
dunia kerja, kritik sangat penting untuk meningkatkan kualitas hasil kerja.
Dengan
mendengarkan kritik dari atasan, rekan kerja, atau pelanggan, kamu bisa
mengetahui kekurangan yang perlu diperbaiki agar hasil kerjamu semakin
berkualitas.
7.
Menghindari Kesalahan yang Lebih Besar
Kadang,
kritik datang sebagai peringatan agar kamu nggak melakukan kesalahan yang lebih
besar di masa depan. Dengan menerima kritik sejak dini, kamu bisa menghindari
masalah yang lebih serius.
8. Menjadi Lebih Bijaksana dalam Menilai Diri Sendiri
Terkadang
kita sulit menilai diri sendiri secara objektif. Kritik dari orang lain bisa
menjadi perspektif tambahan untuk memahami kelebihan dan kekurangan diri
sendiri.
Jadi,
lain kali saat mendapat kritik, jangan langsung defensif! Coba lihat apakah ada
pelajaran berharga yang bisa diambil.
Komentar
Posting Komentar