Nggak Semua Orang Sanggup, Inilah 6 Alasan Sederhana Kenapa Menikah Itu Sulit
Nggak Semua Orang Sanggup, Inilah 6 Alasan Sederhana Kenapa Menikah Itu Sulit
freepik.com |
Perihal menikah memang jadi masalah yang cukup pelik, sebab banyak orang yang telah menikah tapi ujungnya harus berakhir di Pengadilan Agama.
Faktornya pun beragam. Ada yang alasan selingkuh,
tidak cocok, kurangnya komunikasi, masalah finansial, dan sebagainya.
Alhasil, tak sedikit yang merasa takut menikah. Salah
satu alasannya trauma dengan jalan pernikahan orang lain yang diumbar di media
sosial.
Tapi nggak semua begitu kok, ada juga pernikahan yang
langgeng sampai akhir hayat. Karena itu, orang bisa menikah tapi nggak semua
orang bisa jalani kehidupan setelah menikah.
Lantas benarkah menikah itu sulit?
Nggak juga kok… coba deh simak dulu artikel ini sampai
selesai supaya menemukan jawabannya.
Dua Hal Dasar yang Wajib Dipegang Teguh bila Ingin Menikah.
1. MAU
Ingat, sebelum menikah kamu perlu
MAU jadi pasangan dia dan dia juga MAU jadi pasangan kamu.
Kalian harus sama-sama menginginkan
untuk hidup bersama memegang prinsip, visi, dan misi hidup berdua sampai kapan
pun.
Pasalnya menikah berarti dua kepala
jadi satu. Jadi, harus siap kompromikan perbedaan.
2. MENJADI ORANG YANG TEPAT UNTUK PASANGAN
freepik.com |
Nggak cuma soal bucin-bucinan
tetapi ketika menikah, kamu harus siap menjadi pasangan yang tepat untuk
pasangan.
Maksudnya pantaskan diri sendiri
untuk orang yang kamu cintai. Setelah itu, carilah orang yang tepat untuk kamu.
Memahami dan mengerti seperti apa karakter kamu.
Nggak hanya kamu saja lho, pasangan
juga harus mau belajar menjadi orang yang tepat. Belajar jadi istri atau suami
yang baik untuk pasangan begitu juga sebaliknya.
Kenapa dua alasan ini penting?
Karena menikah nggak cuma perihal
cinta namun banyak bumbu cinta yang hadir di kehidupan kalian, dari masalah
kecil hingga besar pun akan terus menghiasi kehidupan rumah tangga kalian.
Oleh sebab itu, mari pantaskan diri
kamu untuk pasangan. Kalau nggak mau, jangan sesekali menikah.
Lantas apa sih alasan menikah itu
sulit dan nggak semua orang sanggup?
freepik.com |
1. Masalah Finansial
Tak bisa dipungkiri hidup di bumi
ini pasti membutuhkan uang, apalagi ketika sudah berkeluarga.
Masalah keuangan jadi pembahasan
yang serius dan bisa menjadi pemicu stress dalam rumah tangga.
Oleh karena itu, sebelum menikah
wajib obrolin tentang keuangan dengan pasangan. Contohnya dari mana
penghasilannya, berapa utangnya, siapa yang kelola keuangan rumah tangga,
bagaimana kebiasaan pasangan menghabiskan uangnya, bagaimana persiapan keuangan
sebelum dan sesudah menikah, ada tabungan atau tidak, bagaimana tabungan ketika
hamil, melahirkan, hingga dana darurat maupun dana pensiun.
Contoh masalah keuangan itu perlu
kamu bicarakan dengan pasangan. Kenapa? Sebab, hal itu jadi salah satu dari sekian
banyak masalah keuangan yang mungkin ada dalam ujian pernikahan.
Jadi, kamu perlu terbuka dengan
pasangan tentang apapun masalah keuangan yang mungkin sedang kamu hadapi.
Bicarakan secara terbuka lalu diskusikan tujuan finansial kedepannya.
2. Komunikasi dengan Pasangan Nggak Segampang Itu.
Ya, kebanyakan pasangan yang
sudah-sudah selalu mengatakan ‘kunci hubungan langgeng adalah komunikasi’
Tapi nggak sampai disitu saja, setelah komunikasi ada mendengarkan, memahami,
mengerti, dan mengkompromikan.
Terkadang ada orang yang sulit
mengungkapkan perasaannya, orang yang irit bicara, atau enggan mendengarkan.
Tetapi ketika memutuskan menikah,
kamu dan pasangan harus bisa mendengarkan, memahami, hingga mengutarakan
pendapat tanpa ada rasa menghakimi atau menganggap pasangan remeh.
Intinya, carilah pasangan yang enak
diajak ngobrol. Apa saja. Jangan lupa untuk saling menghargai pendapat
pasangan, jangan sampai pasangan kamu merasa kesepian atau bahkan terabaikan
gara-gara jarang didengar atau dipahami.
3. Perihal Pola Asuh.
Tiap pasangan punya tujuan
masing-masing, ada yang melihat menikah untuk punya anak, menikah untuk hidup
dengan pasangan, atau pun menikah hanya memenuhi tuntutan sosial. Apapun itu
pastikan kamu bertanggung jawab ketika punya anak.
Memiliki anak banyak tantangannya, untuk
itu harus dibicarakan kesiapan ketika punya anak. Mulai dari kesiapan mental,
kesehatan, dan finansial secara matang.
Terlebih soal pola asuh, mau gaya
parenting yang seperti apa? Misalnya pola asuh otoriter, demokratis, permitif,
dan sebagainya.
Pelajari dahulu bagaimana pola asuh
kamu dan pasangan kelak. Pastikan itu yang terbaik untuk anak.
Selain itu, perlu juga dibicarakan
ketika diberi anugerah anak, siapa yang mengasuhnya apakah full ibu, ayah, atau
ada baby sitter.
Pastikan bahwa kamu dan pasangan
benar-benar sepakat sebab yang menjalani kehidupan rumah tangga dari pagi
sampai pagi lagi adalah kalian.
4. Perihal Urusan Kerjaan Rumah Tangga.
Urusan rumah tangga seperti
bersih-bersih rumah, kamar, cucian dan sejenisnya adalah tugas bersama.
Pastikan pasangan kamu mau bekerja
sama dalam hal apapun, misalnya mau memasak, mengurus anak, dan sebagainya.
Jangan bergantung pada istri saja
atau sebaliknya, rumah tangga yang dibangun adalah dua orang jadi ya mengurus
pun harus dua orang.
Ketika suami-istri kerjasama akan
membentuk tim solid yang mendukung keharmonisan dalam keluarga.
5. Hubungan dengan Keluarga Pasangan.
Seringkali keluarga dari salah satu
pasangan pemicu retaknya rumah tangga. Misalnya mertua yang terlalu mengurus
urusan rumah tangga, atau kerap debat dengan ipar maupun kerabat pasangan.
Pastikan sebelum menikah telisik
bagaimana keluarga pasangan. Apakah tipe keluarga yang suka mencampuri urusan
anaknya, cuek, kepo, dan sebagainya. Tujuannya, agar tidak menjadi beban ketika
serumah nanti.
Setelah itu, pastikan agar suami
dan istri harus satu suara ketika ada perseteruan dengan keluarga.
Kalau bisa, beri jarak pada
keluarga bila terlalu mencampuri urusan rumah tangga kamu. Tetap jadi anak yang
berbakti kepada orang tua dan mertua tanpa harus mengorbankan rumah tangga.
Intinya, bisa dibicarakan dan
sebagai pasangan suami-istri harus saling support didepan keluarga sekalipun.
Bila salah, tegurlah pasangan
dengan cara yang bijak jangan sampai membentak didepan kerabat.
6. Berjuang Bersama.
Menikah itu berdua, jadi harus
berjuang bersama. Hadapi semua tantangan yang ada, punya skill bertahan
dan mempertahankan itu penting.
Sekuat apapun badai yang
menghampiri ketika kalian sama-sama mau bertahan dan mempertahankan maka tidak
akan pernah goyah.
Jadi gimana, menikah itu nggak
sulitkan?
NB: Tulisan ini terinspirasi dari
TikTok @kikiyasisara21, yang saya kembangkan dari pengalaman pribadi.
Terima kasih sudah mampir baca!
Komentar
Posting Komentar