Jangan Menikah Sebelum Baca Ini! Begini 3 Tipsnya

Kamu pengen nikah tapi ragu?

Apakah pilihan kamu tepat atau salah? 

Banyak banget pertanyaan-pertanyaan yang menghantui hingga membuatmu resah sendiri.

Apalagi akhir-akhir banyak banget isu-isu perselingkuhan yang kerap muncul di FYP media sosial kamu. Rasanya setiap media sosial selalu memberitakan konflik rumah tangga maupun kasus perselingkuhan yang tak kunjung usai, dari bulan ke bulan pasti ada saja isu perselingkuhan yang beredar di media sosial. Akhirnya apa?

Ya banyak dari kita yang trust issue bahwa ternyata banyak pasangan yang berakhir cerai karena orang ketiga. Ada suami yang selingkuh dengan rekan kerjanya, ada istri yang berselingkuh dengan tetangganya, atau bahkan mertua dan anak ipar pun pernah berselingkuh yang sempat viral di media sosial.

Tak jarang pula banyak komentar netizen yang enggan menikah, takut menikahh, dan sebagainya. Sejatinya ketika memutuskan menikah memang nggak mudah, baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesulitan tersendiri ketika memutuskan untuk menikah. Adanya yang menikah karena tuntutan keluarga, tuntutan usia, atau bahkan karena kehendak sendiri karena mampu dan ingin membangun keluarga sendiri.

Ya, idealnya ketika memutuskan menikah kamu telah usai dengan diri sendiri. Artinya bisa berkomitmen untuk menjalin kehidupan rumah tangga sampai akhir usia. Nah, bagi kamu yang mau menikah aku punya beberapa tips yang bisa diterapkan sebelum memutuskan menikah, yuk simak dibawah ini!

Kenali Diri Sendiri

Pernah dengar kalimat “Cintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain?” Kalimat itu nggak asing lagi ditelinga kita. Ini pun berlaku bagi kamu yang hendak menikah. Menikah bukan perkara mudah, nggak cinta-cintaan tapi butuh kerjasama, komitmen, kepercayaan, serta ketulusan untuk seumur hidup bersama.

Jauh sebelum memutuskan menikah hendaknya mengenali siapa diri mu. Kenapa? Dengan mengenali apa yang kamu mau, apa hobi mu, dan seperti apa pasangan yang kamu idealkan, dan karakter yang seperti apa yang kamu inginkan dari pasangan memudahkan kamu menentukan pilihan hidupmu kelak.

Ketika mengetahui apa, siapa, dan bagaimana dirimu menjadi penentu apakah dimasa depan kamu bisa berkompromi dengan pasangan atau tidak. Prinsipnya selesai dengan diri sendiri sehingga menuju pendewasaan sebelum memutuskan untuk menikah adalah hal penting.

Kenali Pasangan dan Keluarganya

Virly K.A dalam bukunya ‘Life as Divorcee’ menuliskan bahwa menikah dengan orang yang salah ibaratkan hidup di neraka. Jadi, bila salah pilih pasangan bisa berimbas pada kehidupan mu selamanya. Tak hanya dirimu tetapi anak-anak akan merasakan imbas yang cukup kompleks.

Oleh karena itu, kenali pasangan kamu dengan baik misalnya akhlasnya seperti apa, ketaatannya kepada Tuhan, apa profesinya, apa visinya dalam lima tahun kedepannya, ia punya visi yang sesuai dengan kamu atau tidak, perilakunya dalam kehidupan sehari-hari bisa kamu tolerir atau tidak, dan sebagainya. Mengenali pasangan ibarat mengenali dirimu sendiri, apa yang kamu sukai darinya atau tidak sukai, apa hal yang bisa kamu kompromi darinya atau malah sebalik.

Nggak hanya calon pasangan tetapi keluarga dari pasanganmu harus banget dikenali. Tujuannya agar hubungan mu tetap langgeng, dari pengalaman yang banyak diceritakan, keluarga punya peran suatu hubungan bisa bertahan atau tidak.

Misalnya bila pasangan selalu mementingkan keluarganya daripada kehidupan rumah tangga kalian bisa jadi selama hidupmu akan dibayang-bayangi oleh keluarga. Campur tangan keluarga di kehidupan rumah tangga lebih banyak memicu pertengkaran pasangan.

Lakukan Pre-Marriage Talks

Salah satu cara mengenali pasangan kalian cocok atau tidak dengan melakukan pre-marriage talks. Apa itu pre-marriage talks? Pre-marriage talks ialah deep covercatioan sebelum menikah.

Ngomongi hal-hal substansial bersama pasangan jadi bukan biaya pernikahan, gedung pernikahan, gaun apa yang digunakan saat acara pernikahhan saja yang dibicarakan tetapi lebih dari itu. Misalnya prinsip hidup, prioritas hidup, visi, impian, dan sejenisnya.

Nah, merujuk pendapat Virly K.A dalam bukunya Life as Divorce menjabarkan poin-poin penting dalam pre-marriage talks, yaitu:

-     - Soal hidup dan prinsip seperti keyakinan yang kalian pegang, perbedaan pandangan terkait cara hidup, tolerir jika berteman dengan lawan jenis atau tidak, privasi masing-masing dan sebagainya.

- Visi dan misi, apakah pasanganmu cenderung merencanakan hidupnya dalam lima tahun kedepannya atau berjalan begitu saja.

 -       Soal anak, bagaimana cara mengasuh anak, siapa yang mengasuh, bagaimana pola didik, bagaimana biaya Pendidikan, mau menunda punya anak atau tidak, dan sejenisnya.

 -       Money talks, membicarakan perihal keuangan seperti siapa yang bisa ngantur uang, dan sebangsanya.

 -       Tentang perceriaan, maksudnya apa yang bisa kalian tolerir dalam hubungan pernikahan. Misalnya bila melakukan kekerasan fisik, selingkuh dan sebagainya. Intinya mengatur Batasan yang tidak boleh dilanggar oleh kamu dan pasangan.

 -       Sex stuffs, yup pembahasan yang cukup tabu tapi wajib diperbincangkan sebab di kehidupan rumah tangga pasti berkaitan dengan hubungan intim. Misalnya ritme dalam hubungan, suka diperlakukan seperti apa ketika berhubungan intim dan sebagianya.

Ketika memutuskan untuk menjalin hubungan berarti kamu harus memutuskan untuk berkomitmen dan kompromi pada setiap konsekuensinya. Menikah itu nggak mudah tapi bukan berarti nggak bisa jalaninnya.

Berikan kepercayaan seutuhnya kepada pasangan perihal ia melanggar kepercayaan itu bukan urusan kamu, bukan salah kamu, tapi kesalahan orang yang melanggar janjinya.

Meski telah menikah fokuslah pada diri sendiri untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Yakinlah bahwa kamu pantas dan bisa menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri.

Komentar

Postingan Populer