Apa Itu Slow living? Cara Menikmati Hidup di Era Serba Sibuk
Apa Itu Slow living?
foto: freepik.com
Slow
living, secara harfiah dimaknai sebagai gaya hidup lambat.
Gaya hidup yang memprioritaskan ketenangan batin.
Ya,
di era serba sibuk ini kita seringkali berkutat dengan hal-hal yang membuat
stress seperti tekanan keluarga, tekanan pekerjaan, rutinitas sekolah yang
padat, dan berbagai aktivitas sehari-hari yang membuatmu lupa untuk
beristirahat. Rasanya orang bergerak begitu cepat dan kita tertinggal begitu
saja.
Konsep
slow living mengajarkan setiap orang untuk memberi jeda pada rutinitas,
lebih tenang, lebih santai, dan memahami bahwa setiap orang punya alur hidupnya
sendiri sehingga tak perlu buru-buru mengejar masa depan.
Bukan
berarti kamu bersantai dan tidak peduli pada masa depan tetapi gaya hidup untuk
fokus pada diri sendiri tanpa perlu mengikuti trend yang serba cepat.
Misalnya saat si A telah mencapai impiannya, kita tak perlu membandingkan diri
sendiri dengannya.
Toh,
ia pantas mendapatkannya dengan usaha yang telah ia kerahkan. Begitu pula
dengan kamu, yang punya waktu sendiri
agar mencapai tujuanmu. Intinya, menjaga ketenangan pikiran dari segala
hiruk-pikuk dunia jadi hal penting dalam hidup.
Kenapa
Slow living Itu Penting?
foto: freepik.com
Bayangkan
saja setiap hari kamu harus berkutat dengan kesibukan yang tiada hentinya,
tanpa jeda sama sekali sehingga kamu nggak bisa menikmati waktu mu? Lantas
untuk apa semua kesibukan itu?
Nah,
konsep slow living mengajarkan tentang kehidupan yang lebih baik dengan
ketenangan batin. Di mana kamu bisa menikmati kehidupan mu saat ini.
Misalnya
bisa menikmati secangkir kopi di pagi hari, jalan-jalan menikmati alam, atau
sekedar membaca buku favorit kamu.
Dengan
gaya hidup slow living membuatmu memberi jeda pada kesibukan rutinitas
lalu menikmati waktu saat ini tanpa khawatir pada masa depan ataupun masalah
yang dihadapi.
Bukan
berarti lari dari persoalan hidup ya, tetapi mengajarkan kamu untuk menyikapi
setiap masalah dengan kepala dingin. Sehingga menjadi lebih bijak dalam segala
situasi.
Pentingnya
menerapkan gaya hidup lambat dipercaya memberikan banyak manfaat bagi kehidupan
untuk mencapai keseimbangan, kebahagiaan, dan hidup yang lebih baik dari waktu
ke waktu. Lantas apa saja manfaat slow living?
Manfaat
Slow living
foto: freepik.com |
1. Bisa menikmati momen-momen kecil dalam hidup sehari-hari
Di
kehidupan yang serba sibuk dan penuh tekanan, rasanya sulit bagi kamu untuk
meluangkan waktu menikmati momen-momen kecil dalam kehidupan sehari-hari.
Padahal, menikmati hal sederhana dalam hidup dapat meningkatkan kesehatan
mental dan kebahagiaan.
Misalnya,
kamu bisa menikmati
secangkir kopi di pagi hari, berjalan-jalan di taman, atau mendengarkan musik
favorit sehingga
bisa memberi kebahagiaan yang sederhana namun berarti.
Saat kita meluangkan waktu untuk
menikmati momen-momen kecil ini, kita bisa melupakan sejenak tekanan dan
kekhawatiran yang mungkin sedang dihadapi. Hal ini juga dapat membantu untuk
lebih menghargai hal-hal kecil yang sering kali terlewatkan dalam kehidupan
sehari-hari.
2.
Mengurangi Stres
Rasanya
stress dan tekanan hidup telah jadi bagian alami dari kehidupan sehari-hari.
Padahal kedua dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Konsep slow living bermanfaat dalam mengelola stres yang dialami.
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi
stres adalah dengan berolahraga secara teratur. Berolahraga dapat membantu
mengurangi tingkat hormon stres dalam tubuh dan meningkatkan produksi endorfin
yang dapat meningkatkan suasana hati.
Berbagai jenis olahraga seperti yoga,
berjalan kaki, atau berenang dapat membantu menjaga stres dan tekanan dalam
batas yang sehat. Selain
berolahraga, penting juga untuk memiliki waktu istirahat yang cukup.
Kurang tidur dapat meningkatkan tingkat
stres dan membuat kamu
lebih rentan terhadap tekanan. Cobalah untuk tidur
berkualitas, misalnya
7-8 jam tidur setiap malam serta
buatlah kebiasaan tidur yang baik untuk mengatur ritme sirkadian tubuh.
Selain itu, penting untuk menjaga pola makan dan asupan nutrisi yang masuk.
3.
Lebih sehat secara mental
Menerapkan
gaya hidup slow living dapat mempengaruhi kesehatan mentalmu. Pasalnya,
dengan slow living kamu akan terlatih untuk hidup lebih sehat sepeti
pola makan yang baik, mengurangi penggunaan gadget, melakukan hal-hal positif,
rutin olahraga, meditasi dan sebagainya.
4.
Meningkatakn rasa syukur dan apresiasi diri
Menumbuhkan rasa
syukur dan apresiasi terhadap apa yang dimiliki adalah kunci penting dalam
menciptakan kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup.
Terlalu sering
kita terjebak dalam siklus membandingkan diri dengan orang lain dan menginginkan
lebih dari apa yang kita miliki, sehingga lupa untuk bersyukur atas apa yang
sudah ada di dalam hidup kita.
Memiliki rasa
syukur berarti menghargai segala hal baik yang telah diberikan kepada kita,
mulai dari hal-hal kecil seperti memiliki makanan di atas meja, memiliki tempat
tinggal yang nyaman, hingga hal-hal besar seperti memiliki keluarga yang sayang
dan sehat.
Ketika kita
mampu mensyukuri hal-hal tersebut, kita akan merasa lebih bahagia dan lebih
puas dengan hidup.
Selain itu, apresiasi
juga penting dalam menumbuhkan rasa syukur. Apresiasi adalah kemampuan untuk
melihat nilai dan keindahan dalam hal-hal yang ada di sekitar kita.
Ketika kita
mampu mengapresiasi, kita akan lebih mudah melihat hal-hal positif dalam hidup
dan lebih mampu bersyukur atas hal-hal tersebut.
Cara
Menerapkan Konsep Slow living dalam Kehidupan Sehari-Hari
foto: freepik.com |
Slow living adalah gaya hidup yang menekankan pada keseimbangan, kualitas, dan kesadaran dalam setiap aspek kehidupan.
Orang-orang yang menerapkan slow
living cenderung lebih menikmati masa kini, menghormati lingkungan, dan
mengurangi konsumsi yang berlebihan.
Selain
itu, slow living
juga dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kesehatan, dan memperkaya
hubungan dengan diri sendiri dan orang lain.
Sebenarnya,
ada banyak cara
untuk menerapkan gaya hidup slow living dalam kehidupan sehari-hari,
tergantung pada preferensi dan situasi kamu. Namun, beberapa
cara ini bisa kamu lakukan untuk menerapkan gaya hidup slow living.
- Mulailah hari dengan rutinitas pagi yang santai nan
bermakna, seperti meditasi, yoga, berdoa, atau menulis jurnal.
- Pilih makanan yang sehat, lalu nikmati proses
memasak serta makan dengan penuh perhatian. Hindari makanan cepat saji,
olahan, atau makan secara berlebihan.
- Kurangi penggunaan media sosial, gadget, dan
teknologi yang tidak penting. Kamu alokasikan waktu untuk aktivitas offline
yang menyenangkan, seperti membaca, berkebun, bermain musik, atau
berkreasi.
- Jadwalkan waktu untuk bersantai, beristirahat,
dan merawat diri sendiri, seperti mandi air hangat, pijat, atau tidur
siang.
- Bangun hubungan yang kuat dan harmonis dengan
keluarga, teman, serta komunitas positif. Jalin komunikasi yang baik
dengan orang sekitar, dengan berkomunikasi secara langsung, jujur, dan
empatik dapat meninfkat kualitas hubungan mu. Contohnya luangkan waktu
untuk berkumpul, berbagi, dan bersenang-senang bersama.
- Pelajari sesuatu yang baru, menarik, dan
bermanfaat, seperti bahasa asing, keterampilan baru, atau hobi baru. Jadikan
proses belajar sebagai kesempatan untuk tumbuh serta berkembang.
- Hargai dan syukuri setiap momen, pengalaman, dan
pelajaran yang kamu peroleh dalam hidup. Jadikan hidup kamu sebagai sebuah
karya seni yang indah dan berharga.
Bagaimana? Jadi
tertarik menerapkan konsep slow living di kehidupan sehari-hari?
Sangat bermanfaat banget tulisannya.
BalasHapus