Langsung ke konten utama

Aku 25 Tahun Plus dan Belum Punya Apa-Apa, Kalau Kamu?

Jika sudah 25 tahun idealnya sudah punya apa saja? Pernyataan yang nggak asing lagi terdengar. Sejak kecil kita punya ekspektasi bahwa ketika dewasa nanti bisa memiliki banyak hal yang belum pernah dimiliki saat kecil. Harapannya saat dewasa kehidupan berjalan lancar dan tak perlu terseok-seok. Nyatanya tidak demikian. 

Bahkan pada 2021 lalu sempat viral di media sosial X (Twitter), di usia 25 tahun idealnya punya berbagai hal, contohnya sudah punya tabungan Rp100 juta, cicilan rumah 20%, kendaraan pribadi, hingga telah memiliki gaji minimal Rp8 sampai Rp10 juta rupiah. Tapi benarkah deretan list itu harus dipenuhi saat mencapai usia 25 tahun?
Sudut pandanganku yang sederhana ini, di usia 25 tahun tak masalah belum mencapai apa-apa . Tetapi bukan berarti nggak ngapa-ngapain. Setiap orang punya alur hidupnya sendiri tak terlepas berapa pun usianya. Fokus pada ritme hidupmu sendiri asal tetap berusaha. 

Apa yang Harus Dilakukan Bila Belum Mencapai Apa-Apa di Usia 25 Tahun? 

Saat berbicara tentang usia 25 tahun, seringkali kita dihadapkan pada tekanan untuk mencapai apa yang idealkan masyarakat saat ini. Namun, ingatlah bahwa dalam menelusuri alur kehidupan setiap orang punya pilihan masing-masing. Meski untuk hal-hal sederhana. 

Tak jarang pula, ketika mencapai usia 25 tahun kita pun dituntut mencapai kehidupan yang mapan. Padahal tak selamanya begitu, setiap orang lahir dari kandungan yang berbeda dengan status dan privilege yang berbeda. Syukur-syukur bila punya privilege dari kemapanan orang tua lalu bisa dimanfaatkan dengan baik. Sayangnya, nggak semua begitu. Lantas bagaimana dengan kita yang berasal dari keluarga sederhana? 

Tentu punya kesempatan yang berbeda. Syukur-syukur bisa memperoleh Pendidikan hingga Sekolah Menegah Atas. Banyak anak-anak diluar sana tak punya kesempatan memperoleh pendidikan formal. Alhasil, meneruskan keterpurukan keluarga. Syukur bila jadi generasi yang keluar belenggu kemiskinan. Namun, hanya 1 dari 10 orang yang berhasil keluar dari kondisi tersebut. Tidak bermaksud mendiskreditkan, hanya saja itulah fakta yang terjadi. 

Ketimpangan sosial hingga problem dalam keluarga menjadi faktor utama setiap orang belum mencapai tujuannya di usia 25 tahun. Ingatlah, di usia 25 tahun tidak perlu risau bila tak mencapai apa-apa. Tidak masalah kok bila di usia 25 tahun kamu masih fokus menjadi freelance, pegawai bengkel, marketing, content creator, dan berbagai profesi lainnya. 

Setiap langkah sederhana yang kita lakukan menjadi langkah awal mencari makna kehidupan. Seringkali, mencapai hal-hal besar dari hal-hal kecil. Small step is still step. 

Lantas bagaimana jika belum mencapai apa-apa di usia 25 tahun?
1. Fokus pada diri sendiri 

Di saat usia 25 tahun, kadang kita melihat berbagai pencapaian orang lain seperti teman sejawat yang sudah berhasil menjadi PNS, punya kerja yang mapan, ada yang berhasil melanjutkan studi S2 di luar negeri dan berbagai pencapaian lainnya. 

Akhirnya apa? Ya kadang kita membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Padahal setiap orang punya ritme suksesnya sendiri. Pahami bahwa kamu memiliki jalan sendiri untuk sukses. Hal yang perlu dilakukan ialah fokus pada diri sendiri. 

Percaya bahwa langkah-langkah yang dilakukan dengan konsisten bisa berhasil suatu hari nanti, asalkan terus merawat impian mu. Yakinlah, kamu bisa mencapai apa pun yang diinginkan meski di usia senja. 

2. Bekerja lebih keras

Tidak hanya bermimpi, tetapi yakinlah apa yang kamu lakukan akan mencapai titik terangnya. Asal tidak menyerah dan terus konsisten lakukan yang kamu inginkan. Keberhasilan dan kesuksesan dari versi dirimu sendiri bisa diraih dengan mudah. 

3. Tetapkan target dan capai meski perlahan

Di usia 25 tahun belum mencapai apa-apa bukan berarti nggak ngapa-ngapain ya.  Benar! Di usia yang 25 tahun lebih ini aku belum punya apa-apa. Tak punya pekerjaan yang stabil, masih numpang di rumah mertua, bahkan belum punya tabungan. Tapi akankah diam saja? 

Tentu saja TIDAK. Aku memang belum mencapai apa-apa di usia 25+ tahun ini tetapi aku berusaha mencapai impian-impian sederhana. Sesederhana konsisten menulis di blog hingga dikenal banyak orang. 

Di usia 25 tahun plus plus ini, aku belum punya apa-apa tapi aku berusaha mencapai makna sukses dalam hidup ku. Kamu, sudah capai apa saja di usia 25 tahun?

Komentar

Postingan Popular

Wajib tahu! Ini 6 Alasan mengapa percaya diri itu penting

  Pernah dengar kalimat ‘ rasa percaya diri jadi salah satu kunci utama mencapai kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup? ’  Nah perlu dipahami bahwa rasa percaya diri itu bukan tentang bagaimana orang lain melihat dan menilai diri kita, tetapi bagaimana kamu melihat diri sendiri. freepik.com Mungkin terkesan klise tetapi begitulah adanya. Ketika kepercayaan diri seseorang hilang, dapat berakibat fatal.  Misalnya membuat kamu merasa rendah diri dan kehilangan motivasi untuk melakukan yang terbaik dalam hidupnya. Nggak heran bila orang dengan rasa kepercayaan dirinya rendah cenderung stress hingga depresi. Lantas apa sih alasan kenapa rasa percaya diri itu sangat penting dalam hidup? 1. Bantu Tingkatin Kinerja dalam Hidup. Ketika kamu memiliki rasa percaya diri yang baik bisa membantumu untuk fokus pada tujuan hidup. Contohnya lulus dengan nilai terbaik, memperoleh pekerjaan impian dan sebagainya.  Pada prinsipnya, ketika percaya diri itu ada, kamu bisa percaya p...

6 Cara Menghadapi Rasa Nggak Percaya Diri

  Pernah nggak sih kamu merasa ragu dengan kemampuanmu? Minder pada suatu hal dan tidak berani untuk tampil di depan orang lain? Rasa seperti itu mungkin bisa disebut kamu tengah mengalami rasa nggak percaya diri. Bisa dipahami lebih dalam, rasa nggak percaya diri itu sangat wajar dialami siapa saja termasuk kamu. Tetapi jangan sampai dibiarkan begitu saja, pasalnya bila nggak percaya diri bisa menghambat kamu mencapai impian dan harapan di masa depan. Lantas apa sih rasa percaya diri itu? Apa itu kepercayaan diri? freepik.com Rasa percaya diri merupakan keyakian yang kamu miliki terhadap kemampuan diri sendiri. Di mana kamu memiliki perasaan positif tentang adanya dirimu sehingga membuat kamu berani melangkah maju, mengambil risiko hingga mencapai tujuan-tujuan dalam hidup. Biasanya orang yang percaya diri memiliki keyakinan untuk menghadapi orang lain, mengatasi masalah, menghadapi setiap tantangan dan punya karakter pemberani. Ciri-ciri orang yang memiliki kepercay...

Nggak Semua Orang Sanggup, Inilah 6 Alasan Sederhana Kenapa Menikah Itu Sulit

  Nggak Semua Orang Sanggup, Inilah 6 Alasan Sederhana Kenapa Menikah Itu Sulit freepik.com Perihal menikah memang jadi masalah yang cukup pelik, sebab banyak orang yang telah menikah tapi ujungnya harus berakhir di Pengadilan Agama. Faktornya pun beragam. Ada yang alasan selingkuh, tidak cocok, kurangnya komunikasi, masalah finansial, dan sebagainya. Alhasil, tak sedikit yang merasa takut menikah. Salah satu alasannya trauma dengan jalan pernikahan orang lain yang diumbar di media sosial. Tapi nggak semua begitu kok, ada juga pernikahan yang langgeng sampai akhir hayat. Karena itu, orang bisa menikah tapi nggak semua orang bisa jalani kehidupan setelah menikah. Lantas benarkah menikah itu sulit? Nggak juga kok… coba deh simak dulu artikel ini sampai selesai supaya menemukan jawabannya. Dua Hal Dasar yang Wajib Dipegang Teguh bila Ingin Menikah. 1.     MAU Ingat, sebelum menikah kamu perlu MAU jadi pasangan dia dan dia juga MAU jadi pasangan kamu. ...

Bahagia Itu Sesederhana Menikmati Makanan Enak

Mungkin kebanyakan orang merasa kebahagiaan itu ketika memiliki harta miliaran, punya pekerjaan mentereng, rumah gedong, atau bahkan terkenal di mana-mana. Sah-sah saja mendefinisikan rasa bahagia kamu. Sebab, bentuk bahagia setiap orang berbeda.  Kamu bisa melihat dari sudut pandang mana pun. Namun bagi aku, bahagia itu ketika bisa menikmati hidangan enak. Sedikit cerita, dahulu semasa kuliah aku selalu takut membelanjakan uang pemberian orang tua untuk makanan di mall atau restoran mahal. freepik.com Bahkan ketika membeli kebab dengan harga Rp15.000 saja membuat aku berpikir dua kali lipat yang ujungnya tidak bisa ku beli lagi. Aku bukan dari latar belakang keluarga nggak mampu.  Bukan pula dari keluarga kaya raya yang memiliki segalanya. Alhamdulillah… aku lahir dari kedua orang tua yang selalu mencukupi kebutuhan ku. Apapun itu. Tetapi ketika membelanjakan uang untuk keperluan jajan di luar rasanya bersalah sekali. Padahal orang tua selalu bebaskan untuk membeli ma...